Sunday, 18 April 2010
model-model sistem interaksi
Posted on 22:33 by Unknown
Model merupakan suatu pola dari sesuatu yang akan dibuat atau
dihasilkan. Simarmata (1983:9) mendefinisikan model sebagai abstraksi dari
realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa bagian atau sifat
dari kehidupan sebenarnya. Jenis-jenis model dapat diklarifikasikan sebagai berikut :
1. Kelas I, pembagian menurut fungsi terdiri dari :
a. Model Deskriptif, hanya menggambarkan situasi sebuah sistem tanpa
rekomendasi dan peramalan sebagai miniature obyek yang dipelajari.
b. Model Prediktif, model menggambarkan apa yang akan terjadi, bila
sesuatu terjadi.
c. Model Normatif, merupakan model yang menyediakan jawaban terbaik
terhadap suatu persoalan. Model ini memberi rekomendasi tindakantindakan
yang perlu diambil. Disebut juga sebagai model simulatif.
Masalah model normaif biasanya berbentuk penemuan nilai-nilai dari
variabel yang dapat dikendalikan yang akan menghasilkan manfaat yang
paling besar seperti yang diukur oleh variasi hasil atau kriteria.
2. Kelas II, pembagian menurut struktur terdiri dari :
a. Model Ikonik, yaitu model yang dalam suatu skala tertentu meniru sistem
aslinya.
b. Model Analog, yaitu yang meniru sistem aslinya dengan hanya
mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkannya dengan
benda atau sistem lain secara analog.
c. Model Simbolis, yaitu model yang menggambarkan sistem yang ditinjau
dengan symbol-simbol, biasanya symbol-simbol matematik. Dalam hal
ini diwakili oleh variable-variabel dari karakteristik sistem yang ditinjau.
3. Kelas III, pembagian menurut refernsi waktu terdiri dari :
a. Model Statis yaitu model yang tidak memasukan faktor waktu dalam
perumusannya.
b. Model Dinamis yaitu model yang mempunyai unsur waktu dalam
perumusannya dan menunjukkan perubahan setiap saat akibat aktivitasaktivitasnya.
4. Kelas IV, pembagian atas referensi kepastian terdiri dari :
a. Model Deterministis yaitu model yang di dalam setiap kumpulan nilai
input, hanya ada satu output yang unik, merupakan solusi dari model
dalam keadaan pasti.
b. Model Probabilistik yaitu model yang mencakup distribusi probabilistic
(kemungkinan) dari input atau proses dan menghasilkan suatu deretan
harga bagi paling tidak satu variable output disertai dengan
kemungkinan-kemungkinan dari harga-harga terbut.c. Model Game yaitu model yang merupakan teori permainan
mengembangkan solusi-solusi optimum dalam menghadapi situasi yang
tidak pasti.
5. Kelas V, pembagian menurut tingkat generalitas yang terdiri dari :
a. Model Umum yaitu model yang dapat diterapkan pada berbagai bidang
fungsional .
b. Model Khusus yaitu model yang dapat diterapkan terhadap sebuah
bidang usaha fungsional tunggal atau yang unik saja dan hanya dapat
digunakan pada masalah-masalah tertentu.
Pengembangan model yang dimaksud dalam penelitian ini termasuk
model normative yaitu model yang memberikan jawaban terbaik bagi suatu
persoalan, dalam hal ini memberikan solusi penentuan insentif berdasarkan
pengukuran prestasi kerja bagi staf administrasi di lingkungan rektorat ITS.
Karakteristik model yang baik sebagai ukuran pencapaian tujuan
pemodelan, yaitu :
a. Tingkat generalisasi yang tinggi. Makin tinggi derajat generalisasi suatu
model, maka ia makin baik, sebab kemampuan model untuk
memecahkan masalah makin besar.
b. Mekanisme transparansi. Suatu model dikatakan baik jika kita dapat
melihat mekanisme suatu model dalam memecahkan masalah, artinya
kita bisa menerangkan kembali (rekonstruksi) tanpa ada yang
disembunyikan. Jadi kalau ada sesuatu, maka formula tersebut dapat
diterangkan kembali.
c. Potensial untuk dikembangkan. Suatu model berhasil biasanya mampu
membangkitkan minat peneliti lain untuk menyelidikinya lebih lanjut.
Serta membuka kemungkinan pengembangannya menjadi model yang
lebih komplek yang berdaya guna untuk menjawab masalah sistem nyata.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment